4 Saham Ini Auto Buntung Saat BI & The Fed Pangkas Suku Bunga

Laju bursa saham domestik langsung tertekan dalam pada perdagangan hari ini, Kamis (10/9/2020) usai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan akan memberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai Senin pekan depan.

Sontak, investor di pasar saham bereaksi negatif. Indeks Harga Saham Gabungan anjlok lebih dari 4% ke level 4.920,61 poin. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 430,47 miliar sampai dengan pukul 10.18 WIB.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Pasar saham diprediksi akan pesta meriah hari ini, usai kabar dari dua bank sentral dalam negeri dan luar negeri yang akhirnya kompak memangkas suku bunga. Namun, tak semua saham yang akan berpesta ria, turunnya suku bunga juga dapat menjadi sentimen negatif bagi beberapa emiten yang bersifat defensif.

Kabar dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 17-18 September 2024. Senada, suku bunga deposit facility dan lending facility juga turun masing-masing menjadi 5,25% dan 6,75%.

Keputusan tersebut konsisten dengan tetap rendahnya perkiraan inflasi pada 2024 dan 2025 yang terkendali dengan sasaran 2,5 plus minus 1 persen, penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah dan perlunya upaya untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemudian dari luar negeri, Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) akhirnya memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0% pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia (19/9/2024). Pemangkasan ini tentunya akan menjadi angin segar bagi beberapa sektor dan emiten dari dalam negeri. Para pelaku pasar dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk trading jangka pendek maupun menengah.

Pemangkasan sebesar 50 bps lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bps. Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih dari setahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*