Cacar Monyet Mpox Menggila, Mulai Makan Korban Jiwa di Negara Ini

Seorang petugas kesehatan menangani pasien mpox di sebuah pusat perawatan di Munigi, Kongo timur, Senin, 19 Agustus 2024. Kongo akan menerima dosis vaksin pertama untuk mengatasi wabah mpox minggu depan dari Amerika Serikat, kata menteri kesehatan negara itu pada Senin, beberapa hari setelah Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah mpox di Afrika sebagai keadaan darurat global. (AP Photo/Moses Sawasawa)

Salah satu negara di Afrika Barat, Pantai Gading, melaporkan 28 kasus mpox atau cacar monyet, di mana satu orang tercatat meninggal dunia akibat terjangkit virus tersebut. Sebelumnya, virus ini telah menewaskan ratusan orang di Republik Demokratik Kongo tersebut.

Menurut pihak berwenang kesehatan Pantai Gading pada Selasa (20/8/2024) jumlah tersebut telah meningkat dari enam kasus yang dinyatakan pada tanggal 1 Agustus.

“Institut Kebersihan Publik Nasional (INHP) mencatat 28 kasus yang dikonfirmasi termasuk satu kematian di seluruh negeri pada hari Selasa,” kata seorang dokter INHP Daouda Coulibaly, seperti dikutip AFP.

Kasus yang fatal dan beberapa lainnya tercatat di ibu kota ekonomi negara tersebut, Abidjan. Coulibaly mengatakan pengujian sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenis kasus mpox terbaru.

“Situasi ini tidak perlu dikhawatirkan,” kata Coulibaly. “Kita baru melihat awal dari epidemi yang baru muncul, tidak ada peningkatan” dalam kasus.

Ia mengatakan pemantauan untuk mpox telah diperkuat.

“Kita harus memutus rantai penularan, mengidentifikasi kontak kasus, mengisolasi mereka dan memantau mereka.”

Kasus-kasus yang diidentifikasi di negara Afrika Barat tahun ini adalah subtipe yang menyebar selama epidemi sebelumnya pada tahun 2022, yang dikenal sebagai klade 2.

Subtipe yang lebih menular dan mematikan yang dikenal sebagai klade 1b telah muncul di Kongo, Burundi, Kenya, Rwanda, Uganda, dan Swedia.

Lebih dari 500 orang telah meninggal di Kongo tahun ini akibat beberapa bentuk mpox. Pekan lalu, WHO menyatakannya sebagai darurat kesehatan masyarakat global.

kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*