Bank Indonesia (BI) memastikan selalu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah di tengah tingginya ketidakpastian. Langkah intervensi akan ditempuh ketika rupiah melemah.
Demikianlah disampaikan Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia Fitra Jusdiman kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/12/2024)
“BI commit untuk menjaga stabilitas nilai tukar antara lain melalui langkah intervensi secara terukur dan timely,” jelasnya.
Mengutip data dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp16.130/US$ pada hari ini, Kamis (19/12/2024). Selang empat menit sejak perdagangan dibuka, rupiah menyentuh level Rp16.200/US$.
Pada pukul 09:35 WIB, rupiah kembali melemah ke level Rp 16.245/US$. Pelemahan ini sejalan dengan kenaikan indeks dolar AS, DXY yang naik tipis 0,01% ke level 108,04 dari posisi kemarin, 108,03.
Pelemahan nilai tukar disebabkan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS yang kembali memangkas suku bunga acuannya tapi tidak sesuai ekspektasi. Hal ini tidak hanya menimpa rupiah, namun juga banyak mata uang lain.
“Pergerakan nilai tukar rupiah dan juga nilai tukar negara lain saat ini lebih sebagai dampak keputusan dan outlook kebijakan Fed kemaren,” ujar Fitra.