Bos OJK Ungkap Modus yang Bikin Pekerja Migran Makin Miskin

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi saat berbincang berbagi pengalaman dalam acara Investment Expo 2023 di Central Park, Jakarta, Jumat (15/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejumlah penyebab penghasilan pekerja migran Indonesia (PMI) ‘seret’ ketika kembali pulang ke kampung halaman. Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan yang paling sering adalah tidak adanya tabungan.

“Misalnya ya, cerita klasik pekerja migran Indonesia berangkat, kemudian gajinya semua sudah dikirim ke Indonesia ya, pulang-pulang, kemudian mulai dari nol lagi karena enggak punya tabungan,” ujar perempuan yang akrab disapa Kiki itu saat Edukasi Keuangan PMI dalam rangka Hari Kartini, Senin (21/4/2025).

Kemudian, ia mengatakan banyak PMI yang menjadi korban penipuan atau aktivitas kriminal di sana sampai masuk penjara. Menurut Kiki, banyak PMI yang terkena modus didekati orang-orang tak dikenal yang kemudian menggunakan nama para pekerja migran untuk pinjaman dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga modus love scam yang kerap mengincar para pekerja migran.

“Karena banyak juga kita dengar, baca di berita. [Para PMI] bukan ketipu di sana tapi ketika balik ke Indonesia di bandara ketemu orang dan lain-lain uangnya hilang dan sebagainya. Ditawar investasi ilegal, investasi bodong dan lain-lain,” jelas Kiki.

Hal itu sangat disayangkan karena menurut Kiki, the para PMI adalah “pahlawan devisa” bagi negara. Maka demikian, ia mengatakan para PMI harus menyiapkan masa depan dari penghasilannya.

“Baik dalam edukasi keuangan, bagaimana mengelola keuangan dengan baik, bagaimana nanti mengirim ke Indonesia, bagaimana caranya nanti mengelola keuangan untuk nanti menyiapkan UMKM misalnya ke depan mau punya bisnis dan lain-lain itu seperti apa,” ucap Kiki.

Ia mengatakan banyak PMI yang menghabiskan penghasilan dari luar negeri untuk hal-hal yang bersifat konsumtif. Seperti membeli rumah, tapi tidak memiliki tabungan sama sekali.

Maka demikian, Kiki mengatakan OJK dengan bersinergi dalam kelompok kerja bersama Bank Indonesia (BI) yang diketuai oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI).

“Dan ini salah satu bentuk komitmen OJK untuk berkontribusi ya, untuk memberikan pembekalan kepada mas-mbak para calon PMI. Karena mas-mbak [PMI] ini dibilang sebagai pahlawan negara, pahlawan bangsa yang banyak memberikan devisa dan lain-lain. Tetapi bagaimana nasib mas-mbak ke depan juga harus tentu kita perjuangkan dan kita pikirkan,” ujar Kiki.

Kas138

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*