Pemerintah bakal menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% mulai tahun 2025 mendatang. Rencana ini dipekirakan bakal memukul penjualan mobil yang sedang lesu belakangan ini. Bos Suzuki pun angkat bicara mengenai aturan ini.
“Kami akan menaati semua peraturan dari pemerintah, dan apabila ada ekses kenaikan daripada itu kami harus ikuti. Pada dasarnya kami akan ikuti peraturan dari pemerintah,” ujar 4W Marketing Director Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel di GJAW 2024 dikutip Senin (25/11/2024).
Kenaikan PPN menjadi 12% berpotensi bakal menaikkan harga mobil menjadi lebih tinggi, apalagi opsen pajak atau Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) juga bakal naik bersamaan. Pabrikan mobil perlu berputar otak menyusun strategi untuk mempertahankan penjualannya.
“Jadi kami tetap ikuti peraturan tapi bukan berarti kami kemudian lepas tangan. Misalkan ada kenaikan harga pastinya kami akan bekerjasama dengan rekan-rekan leasing ataupun strategi internal kami untuk kompetitif secara harga,” kata Harold.
Salah satu cara untuk meningkatkan penjualan bisa lewat pameran akhir tahun seperti GJAW 2024. Cara ini dinilai ampuh untuk menarik perhatian konsumen hingga deal di titik surat pemesanan kendaraan (SPK).
“Kami memahami gelaran akhir tahun ini pasti ditunggu para calon pembeli. Dengan demikian, kami bisa mempertemukan kebutuhan pasar dengan program-program maupun mobil modern yang sesuai sambil menjaga pengalaman terbaik demi kepuasan pelanggan,” kata Harold.
Adapun penopang Suzuki dalam penjualan di Indonesia adalah Carry Pick Up. Mobil ini selalu berada dalam 10 besar dengan penjualan ribuan unit per bulan, termasuk pada bulan Oktober lalu terjual 2.363 unit, serta di bulan sebelumnya terjual 2.133 unit. Jika berkaca ke tahun 2023 lalu, penjualan mobil ini juga terjual 41.232 unit.