Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) resmi menjalin kerja sama dengan ISOL Technology Inc. dari Korea Selatan dalam pengembangan teknologi pencitraan medis MRI 0,6 Tesla. (ANTARA/HO-Badan Riset dan Inovasi Nasional)
Organisasi Riset Elektronika dan Informatika Badan Riset dan Inovasi Nasional (OREI BRIN) menjalin kerja sama dengan perusahaan ISOL Technology Inc. dari Korea Selatan (Korsel) dalam pengembangan teknologi pencitraan medis.
Proyek ini bertujuan menciptakan teknologi pencitraan medis yang lebih terjangkau, mudah dioperasikan, dan hemat perawatan, khususnya untuk fasilitas kesehatan di daerah.
“Melalui program Co-Development BRIN-ISOL Technology Inc., kami berharap dapat menghadirkan produk riset MRI yang bebas helium, terjangkau, dan mudah digunakan,” kata Kepala OREI BRIN Budi Prawara dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan, program ini diinisiasi guna meningkatkan kapasitas periset dalam penguasaan teknologi pencitraan berbasis elektromagnetik.
Kerja sama ini juga mencakup pengembangan perangkat MRI 0,6 Tesla serta eksplorasi teknologi pencitraan medis lainnya, termasuk X-ray, CT scan, dan PET scan.
Kepala Pusat Riset Telekomunikasi BRIN Nasrullah Armi menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya menjadi peluang bagi periset BRIN untuk menguasai teknologi pencitraan medis, tetapi juga di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), magnet superkonduktor, RF, dan sistem pendingin.
“BRIN telah membentuk tim pengembangan MRI yang akan bekerja sama dengan tim ISOL Technology untuk memastikan kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi MRI di masa depan,” ujar Nasrullah.
Sementara itu, CEO ISOL Technology Inc, Lee menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Kami mengembangkan MRI 0,6T dengan teknologi magnet superkonduktor dan AI, serta memproduksi komponen utama secara lokal. Jika kolaborasi ini berjalan erat, tujuan proyek ini dapat tercapai dengan sempurna,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa keberhasilan proyek ini membuka peluang pengembangan perangkat MRI dengan kapasitas lebih tinggi, seperti 1,5T hingga 7T, dan inovasi lainnya, seperti PET-MRI serta MRI dengan teknologi HIFU (High-Intensity Focused Ultrasound).
“Ini adalah langkah awal kerja sama antara Coretech-ISOL dan BRIN, yang menjadi lompatan besar bagi pengembangan teknologi pencitraan medis di kedua negara,” imbuhnya.