Buntut Teror Ledakan Lebanon, Iran ‘Parno’-Ambil Tindakan Ekstrem Ini

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei melihat rudal Iran selama pameran prestasi Pasukan Dirgantara IRGC di Teheran, Iran 19 November 2023. (via REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Foto: (via REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Teror ledakan perangkat elektronik yang melanda Lebanon pekan lalu membuat sekutu Hizbullah melakukan tindakan pencegahan ekstrem. Berdasarkan laporan dari dua pejabat senior keamanan Iran kepada Reuters, Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) telah memerintahkan seluruh anggotanya untuk berhenti menggunakan semua jenis perangkat komunikasi.

Seorang pejabat keamanan Iran mengungkapkan bahwa operasi skala besar sedang berlangsung untuk memeriksa semua perangkat, bukan hanya peralatan komunikasi.

“Sebagian besar perangkat tersebut buatan sendiri atau diimpor dari China dan Rusia,” ujar pejabat tersebut, dilansir Reuters, Senin (23/9/2024).

Dia menambahkan bahwa Iran khawatir adanya infiltrasi oleh agen-agen Israel, termasuk orang Iran yang bekerja untuk Israel.

“Penyelidikan menyeluruh terhadap personel telah dimulai, yang menargetkan anggota IRGC tingkat menengah hingga tinggi,” lanjutnya.

Proses penyelidikan ini mencakup pemeriksaan riwayat perjalanan, rekening bank, dan aktivitas keluarga mereka baik di Iran maupun luar negeri.

Pejabat keamanan itu menolak memberikan rincian tentang bagaimana pasukan IRGC berkomunikasi saat ini, tetapi menyebutkan bahwa mereka menggunakan sistem perpesanan dengan enkripsi ujung-ke-ujung untuk sementara waktu.

Selain itu, Iran juga telah meminta bantuan teknis dari Hizbullah untuk menganalisis serangan tersebut, dan beberapa contoh perangkat yang meledak telah dikirim ke Tehran untuk diperiksa oleh pakar Iran.

Ledakan besar yang terjadi di Lebanon tersebut menewaskan 39 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang. Pada Selasa lalu, serangkaian ledakan pager terjadi di berbagai wilayah yang menjadi basis Hezbollah, dan keesokan harinya, ratusan walkie-talkie juga meledak.

Pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas insiden tersebut, meskipun Israel tidak memberikan konfirmasi atau bantahan.

Kekhawatiran utama Iran adalah melindungi fasilitas nuklir dan rudal mereka, terutama yang berada di bawah tanah. Sejak upaya sabotase yang diduga dilakukan oleh Israel terhadap program rudal Iran pada tahun 2023, keamanan di situs-situs strategis tersebut telah ditingkatkan secara signifikan.

“Belum pernah ada pengamanan yang begitu ketat seperti sekarang, terutama setelah insiden di Lebanon,” kata pejabat Iran.

IRGC merupakan kekuatan politik, militer, dan ekonomi yang sangat kuat di Iran dan memiliki hubungan dekat dengan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Dibentuk setelah Revolusi Islam 1979, IRGC bertugas melindungi sistem pemerintahan ulama di Iran dan juga memiliki pengaruh besar di Timur Tengah melalui kelompok Al Quds, yang terlibat dalam memberikan dukungan finansial, senjata, dan pelatihan kepada kelompok-kelompok sekutu seperti Hizbullah di Lebanon, Hamas di Gaza, dan milisi di Yaman dan Irak.

Hubungan antara Iran dan Israel telah berlangsung dalam bentuk perang bayangan selama beberapa dekade, dengan tuduhan saling melakukan sabotase dan plot pembunuhan. Ketegangan meningkat dalam setahun terakhir, terutama terkait perang Gaza yang meletus setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel bagian selatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*