Sejumlah miliarder Amerika Serikat (AS) ikut ketiban berkah dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS. Kekayaan 10 orang terkaya di dunia juga melonjak dalam jumlah rekor, menurut Indeks Miliarder Bloomberg.
Indeks Miliarder Bloomberg memperkirakan bahwa 10 orang terkaya di dunia memperoleh hampir US$64 miliar atau sekitar Rp1.002,56 triliun pada hari Rabu (6/11/2024) usai pemilihan umum Presiden AS, peningkatan harian terbesar sejak indeks dimulai pada tahun 2012.
Elon Musk, orang terkaya di dunia, mencatat peningkatan terbesar dengan tambahan US$26,5 miliar atau setara dengan Rp415,122 triliun (Rp15.665/US$1) ke kekayaannya, yang sekarang mencapai US$290 miliar atau setara dengan Rp4.542,85 triliun. Pendukung utama kampanye Trump, diuntungkan oleh lonjakan harga saham Tesla, produsen mobil listrik tempat ia menjabat sebagai kepala eksekutif dan memiliki 13% saham.
Keuntungan tersebut diperoleh setelah para pemimpin bisnis teknologi, termasuk Jeff Bezos dari Amazon, Mark Zuckerberg, kepala eksekutif induk perusahaan Facebook Meta, dan Tim Cook dari Apple secara terbuka memberi selamat kepada Trump atas kemenangannya dalam pemilihan umum.
Sebagian besar keuntungan bagi 10 orang teratas disebabkan oleh lonjakan saham AS pada hari Rabu karena investor mengantisipasi platform kebijakan dengan pajak rendah dan regulasi yang longgar.
Penerima manfaat lainnya adalah Bezos, pendiri Amazon dan orang terkaya kedua di dunia, yang menambahkan US$7 miliar atau setara dengan Rp109,65 triliun ke kekayaannya yang hampir mencapai US$230 miliar atau setara dengan Rp3.602,95 triliun.
Larry Ellison, ketua perusahaan perangkat lunak Oracle, yang secara historis merupakan pendukung Partai Republik, yang meningkatkan kekayaannya hampir US$10 miliar atau setara dengan Rp156,65 triliun menjadi US$193 miliar atau setara dengan Rp3.023,34 triliun.
Anggota lain dari 10 orang teratas yang kekayaannya meningkat termasuk salah satu pendiri Microsoft Bill Gates, mantan kepala eksekutif Microsoft Steve Ballmer, dan salah satu pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin.
Namun, Trump juga telah mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap Google selama masa kampanye, setelah mengancam pada bulan September akan mengarahkan departemen kehakiman untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap perusahaan pencarian tersebut jika ia memenangkan pemilihan. Ia mengklaim bahwa Google menampilkan artikel berita negatif tentang dirinya tetapi tidak tentang lawannya yakni Kamala Harris, klaim yang dibantah Google.
Satu-satunya anggota elit kekayaan yang kehilangan uang pada hari Rabu adalah taipan barang mewah Prancis Bernard Arnault, yang kekayaannya menurun hampir US$3 miliar atau setara dengan Rp46,99 triliun.
Kekayaan Zuckerberg turun sedikit sebesar US$81 juta atau setara dengan Rp1.268,86 triliun meskipun ia masih memiliki kekayaan senilai US$202 miliar atau setara dengan Rp3.164,33 triliun. Pengusaha tersebut telah menarik kemarahan Trump, setelah presiden terpilih tersebut pada bulan Agustus mengancam akan memenjarakannya seumur hidup karena diduga berkomplot melawannya dalam pemilihan 2020.