Kilang Minyak Terbesar RI Bakal Operasi September 2025

RDMP Kilang Balikpapan. (Doc Pertamina)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan progres dari pembangunan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan sudah hampir rampung. Kilang minyak atau RDMP Balikpapan itu sendiri dikelola oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero).

Arifin menyebutkan, hingga saat ini proyek tersebut sudah berprogres hingga 91%. Walaupun begitu, Arifin mengungkapkan penyelesaian pembangunan proyek itu memerlukan waktu.

“Progresnya sekarang 91% lebih. Tapi untuk mencapai 100% ya butuh waktu. Dan memang ada challenge yang harus diselesaikan,” ujar Arifin saat ditemui di Kantor RDMP Balikpapan PT KPI, Kalimantan Timur, Minggu (11/8/2024).

Adapun, dia mengungkapkan walau memerlukan waktu untuk bisa menyelesaikan pembangunan proyek tersebut, pihaknya menargetkan kilang rbesar di RI tersebut bisa selesai pada September 2025 mendatang.

“(Target rampung) September 2025. Batas akhir. Kita harap jangan terlambat,” tegasnya.

Lebih lanjut, dia membeberkan bahwa terdapat berbagai hal yang membuat proyek tersebut masih membutuhkan waktu, seperti pandemi Covid-19 yang sempat melanda dunia hingga konflik geopolitik Ukraina dan Rusia.

“Jadi kan kemarin ini ada masalah Covid. Masalah Covid itu kan dari progresnya terganggu. Habis itu ada geopolitik crisis, Rusia-Ukraine itu rupanya juga mempengaruhi logistik sistem. Ini yang memang perlu diselesaikan,” jelasnya.

Dalam kunjungan Arifin ke RDMP Balikpapan hari ini, Minggu (11/8/2024), Arifin menyaksikan langsung sejumlah unit produksi yang telah berhasil diselesaikan, termasuk unit Crude Distillation Unit (CDU) IV. CDU IV kini telah beroperasi normal, penyelesaian unit ini menjadikan Kilang Balikpapan sebagai kilang dengan kapasitas produksi terbesar yang dimiliki Pertamina saat ini.

Arifin juga mengarahkan agar seluruh tim yang terlibat dalam proyek ini selalu melakukan evaluasi dan mendukung kerja tim (teamwork) agar proyek dapat berjalan dengan baik. Menurutnya, komunikasi harus tetap terjaga dengan baik, dan setiap resiko yang mungkin terjadi harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang tepat.

“Kalau seandainya berlarut-larut, harus diantisipasi apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan, tentu saja semuanya harus memberikan masukan,” imbuhnya.

Asal tahu saja, berdasarkan data PT KPI, proyek RDMP Balikpapan memiliki nilai investasi mencapai US$ 7,4 miliar setara Rp 118,02 triliun (asumsi kurs Rp 15.949 per US$).

Dari total investasi itu, US$ 4,3 miliar atau Rp 68,5 triliun berasal dari ekuitas, sedangkan US$ 3,1 miliar setara Rp 49,8 triliun diperoleh melalui pinjaman yang didukung oleh Export Credit Agency (ECA).

Salah satu tujuan utama dari proyek RDMP ini adalah meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari (bph) menjadi 360 ribu bph. Peningkatan kapasitas ini tidak hanya akan menambah produksi BBM nasional, tetapi juga meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.

Dengan teknologi baru yang diterapkan, Kilang Balikpapan nantinya mampu memproduksi bahan bakar dengan standar Euro V, jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan produk sebelumnya yang hanya setara Euro II.

kingslot

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*