PT Danamon Indonesia Tbk (BDMN) membukukan laba sebesar Rp1,51 triliun pada semester 1-2024. Laba tersebut tercatat turun 3,82% dari tahun sebelumnya yang laba Rp1,57 triliun.
Padahal, berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, pendapatan bunganya naik 15,49% secara tahunan (yoy) menjadi Rp11,18 triliun, dari semula Rp9,68 triliun. Seiring dengan peningkatan tersebut, beban bunga Bank Danamon juga membengkak menjadi Rp3,35 triliun dari sebelumnya Rp2,24 triliun.
Meski pendapatan bunga merangkak naik, laba BDMN terkikis beban operasional. Tercatat, beban operasionalnya naik menjadi Rp8,06 triliun dari semula Rp7,3 triliun.
Pada fungsi intermediasi, Danamon tercatat telah menyalurkan menyalurkan total kredit sebesar Total Kredit termasuk Trade Finance meningkat sebesar 14% menjadi Rp183,9 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga meningkat sebesar 15% YoY menjadi Rp 146,1 triliun disokong oleh pertumbuhan Granular Funding sebesar 10% pada semester pertama tahun 2024.
Pertumbuhan kredit juga diiringi dengan kualitas aset yang terus terjaga. Hal ini tercermin dari rasio cakupan Non-Performing Loan (NPL) yang meningkat menjadi 263,2% dari259,9% pada tahun lalu dan rasio Gross NPL membaik 10bps YoY menjadi 2,2%.
Total aset BDMN pun kali ini naik menjadi Rp231,92 triliun dari periode akhir Desember 2023 sebesar Rp221,30 triliun. Sementara liabilitas dan ekuitasnya masing-masing tercatat Rp181,87 triliun dan Rp231,92 triliun.