Pemkot Kendari liburkan SD dan SMP antisipasi dampak demo

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) meliburkan seluruh sekolah tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan madrasah negeri maupun swasta pada Senin (1/9) untuk mengantisipasi dampak aksi demonstrasi di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Wali Kota Kendari Siska Karina Imran saat dihubungi di Kendari, Minggu, membenarkan soal surat edaran berisi imbauan agar seluruh sekolah di Kendari agar meliburkan siswanya.

“Iya, diliburkan siswanya,” kata Siska Karina.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari Saemina menyampaikan bahwa dalam surat edaran para siswa diminta untuk belajar di rumah.

Selain itu Pemkot Kendari juga meminta para orang tua siswa agar menjaga anak mereka selama aksi demonstrasi berlangsung.

“Iya betul sebagai bentuk antisipasi dengan adanya berita demo besok jangan sampai membahayakan anak-anak,” ucap Saemina.

Selain untuk para siswa, Pemkot juga meliburkan seluruh guru, dan staf di sekolah SD, SMP maupun madrasah dari aktivitas di sekolah.

Saemina menjelaskan jika keputusan meliburkan para siswa juga untuk mengantisipasi agar pelajar SMP ikut bersama demonstran melakukan unjuk rasa.

Untuk, pihaknya meminta kepada orangtua siswa khususnya pelajar SMP agar mengawasi anak mereka selama sekolah diliburkan.

“Kita kasi belajar di Rumah supaya orang tuanya bisa menjaga anak-anaknya, Termasuk untuk mengantisipasi jangan sampai anak-anak SMP ikut-ikutan pergi Demo,” tambah Saemina.

Diketahui, libur sekolah untuk jenjang SD, SMP, hingga madrasah di Kota Kendari itu karena adanya informasi aksi demonstrasi yang akan dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat, pada Senin 1 September 2025. Aksi tersebut merupakan buntut dari demonstrasi yang digelar di Jakarta hingga mengakibatkan satu orang pengemudi ojek online tewas dilindas kendaraan taktis (Rantis) Brimob Polri.

slot gacor server thailand