Pendapatan Rp 93 Juta-THR Cuma Rp 50 Ribu, Driver Ojol: Penghinaan!

Pengemudi ojek online (ojol) membawa penumpang di kawasan Kp Melayu, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Kemenaker menerbitkan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04.00/III/2025 tentang Pemberian Bonus Hari Raya Keagamaan Tahun 2025 bagi Pengemudi dan Kurir pada Layanan Angkutan Berbasis Aplikasi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Puluhan driver dan mitra ojek online yang tergabung pada Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mendatangi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk memberikan laporan ke posko pengaduan THR. Ini karena banyaknya driver ojol yang mendapatkan Bonus Hari Raya (BHR) tidak sesuai ketentuan.

Banyak driver yang hanya mendapatkan BHR sebesar Rp 50 ribu. Padahal, pendapatan mereka ada yang sudah mencapai Rp 93 juta per tahunnya.

Ketua SPAI, Lily Pujiati mengatakan ada 80% driver yang hanya mendapatkan BHR sebesar Rp 50 ribu. Bahkan, banyak juga driver yang belum mendapatkan BHR satupun.

“Banyak, hampir 80% mereka cuma dapat Rp 50 ribu. Bahkan banyak juga yang mereka belum dapat BHR,” kata Lily saat ditemui wartawan di Kemnaker, Selasa (25/3/2025).

Lily juga mengatakan bahwa masalah ini merupakan bentuk diskriminasi dan penghinaan terhadap driver ojol. Lily juga mengatakan bahwa pihak aplikator

“Menurut kami, ini bentuk diskriminasi dan penghinaan terhadap driver ojol,” ujarnya.

Pihaknya mengatakan bahwa pihak aplikator telah melanggar ketentuan yang berlaku dan berusaha menghindarkan pembayaran BHR driver ojol.

“Mereka juga telah melanggar ketentuan yang sudah diterapkan di negara kita, pidato presiden, surat edaran menteri, yang pasti itu,” tambahnya.

Aplikator tersebut sengaja membeda-bedakan driver untuk menghindari pembayaran BHR.

“Menurut kami itu diskriminasi ya, semuanya driver itu aktif, yang membagi pekerjaan adalah aplikator. Sehingga mereka memang sengaja membuat kotak-kotak seperti itu untuk menghindari pembayaran BHR ini,” ungkapnya.

Lily pun meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas aplikator-aplikator yang ‘nakal’ dalam memberikan BHR kepada para driver dan mitranya.

“Kami minta pemerintah negara hadir dalam hal ini ya, untuk bertindak tegas pada aplikator-aplikator yang nakal. Karena mereka sudah melanggar aturan yang ada di Indonesia,” ujarnya lagi.

“Ya mungkin memanggil untuk memberikan sanksi, memanggil mereka untuk memberikan benar-benar yang sudah diarahkan oleh presiden,” pungkasnya.

https://bookswithoutcovers-readings.com/

0 comments

  1. Every pallet rack is built around uprights and beams to provide support. Uprights act as the vertical frame of the rack.

    Beams, on the other hand, act as horizontal support. Uprights and beams ensure a reliable racking system.

    When choosing these components, consider their material, weight capacity, and dimensions.. Ensure all connections are accurate for reliable usage.

    With this knowledge, you can build efficient racks.

    Pallet Rack Inland Empire CA

    Pallet Rack Planning to Ensure Best Storage Utilization 3ddc328

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*