PT Xanh SM Green and Smart Mobility secara resmi meluncurkan layanan taksi listriknya, Xanh SM, di Indonesia. Indonesia menjadi negara ketiga di Asia Tenggara, setelah Vietnam dan Laos.
Sebagai perusahaan taksi listrik pertama di Vietnam, Xanh SM memulai operasinya di Indonesia tepat saat permintaan perjalanan melonjak menjelang musim liburan Tahun Baru 2025.
CEO Global GSM, Nguyen Van Thanh menyampaikan, Xanh SM berkomitmen memberikan pengalaman mobilitas bintang 5 melalui “5 Janji Hijau”. Di antaranya Green Means Excellent Experience, Green Means Professional Drivers, Green Means High-Quality Vehicles, Green Means Affordable Pricing, dan Green Means Environmental Care.
“Indonesia adalah pasar yang menarik dalam peralihan ke solusi percepatan transisi mobilitas hijau dan cerdas ini. Komitmen Indonesia mencapai Net Zero pada 2060 sejalan dengan misi kami dalam memimpin elektrifikasi transportasi global. Kami percaya Xanh SM akan memberikan pengalaman transportasi premium kepada masyarakat Indonesia sekaligus memicu gerakan menuju mobilitas hijau di seluruh dunia, menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi semua,” ungkap dia dikutip Senin (23/12/2024).
Thanh memaparkan seluruh armada Xanh SM terdiri dari mobil listrik VinFast Limogreen, yang menawarkan perjalanan bebas emisi, bebas kebisingan, dan bebas bau bahan bakar. Hal ini memastikan setiap perjalanan terasa nyaman, aman, dan ramah lingkungan.
“Sebagai pelopor di industri taksi listrik, Xanh SM siap menetapkan standar kualitas dan keandalan di pasar transportasi daring yang dinamis di Indonesia. Dengan memanfaatkan armada kendaraan listrik modern dan tim pengemudi profesional, Xanh SM akan berkontribusi pada transisi Indonesia menuju transportasi listrik sekaligus meningkatkan standar kualitas layanan dalam industri ride-hailing di tingkat regional,” terang dia.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Riyatno menegaskan, layanan seperti ini memegang peran dalam mengurangi emisi, meningkatkan kualitas udara, serta berkontribusi terhadap tujuan yang lebih luas guna menciptakan ekonomi berkelanjutan dan kegiatan perekonomian yang menghasilkan rendah karbon.
“Saya yakin peluncuran ini dapat menginspirasi lebih banyak investasi di sektor ekonomi hijau, menciptakan peluang dan inovasi, penciptaan lapangan pekerjaan, serta peningkatan kualitas hidup bagi seluruh masyarakat Indonesia. Upaya kami tidak berhenti sampai di sini. Saya berharap dapat melihat layanan ride-hailing listrik Xanh SM akan terus berkembang dan berkontribusi terhadap tujuan dalam membangun ekonomi hijau yang tangguh dan berdaya saing bagi Indonesia,” tegas Riyatno.
Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong, berharap perdagangan dua arah antara Vietnam dan Indonesia dapat mencapai US$ 15 miliar. Di mana para Vietnam telah menetapkan target baru sebesar US$ 18 miliar untuk dicapai dalam beberapa tahun ke depan.
“Partisipasi VinFast dan Xanh SM akan berkontribusi pada tujuan tersebut. Ada minat yang besar dari perusahaan-perusahaan Vietnam untuk berbisnis di Indonesia sebab Indonesia adalah tanah yang subur. Saya berharap dengan kesuksesan VinFast dan Xanh SM, banyak perusahaan Vietnam datang ke Indonesia dan berkontribusi pada perkembangan Indonesia yang makmur,” tuturnya.
Sebagai informasi, pelanggan di Indonesia dapat mengunduh aplikasi Xanh SM di iOS App Store atau Google Play Store Android, menghubungi hotline di 14068, atau memesan di jalan dan di lokasi parkir umum di Jakarta.
Sejak diluncurkan di Vietnam pada April 2023, Xanh SM dengan cepat menjadi pemimpin transportasi hijau regional. Ekspansinya ke Indonesia merupakan langkah maju yang signifikan, memperkuat visi untuk “Go Green Global” sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai pelopor inovasi dan keberlanjutan di industri ini.
Peluncuran Xanh SM di Jakarta dihadiri oleh Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Riyatno, Duta Besar Vietnam untuk Indonesia Ta Van Thong, Duta Besar Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Tatan Rustandi, serta perwakilan Kedutaan Besar Laos, Uzbekistan, Timor Leste, Serbia, India, dan Sri Lanka di Indonesia.