Toyota Avanza tidak lagi menjadi mobil terlaris di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir, termasuk di 8 bulan awal 2024. Meski kerap masuk ke dalam 3 besar, namun sulit bagi Avanza berada di posisi pertama.
Meski demikian, Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy enggan khawatir karena penjualan Avanza tetap tinggi.
“Kalau bicara di segmen Low MPV, rasanya penjualan Avanza sendiri masih mendominasi dan menjadi yang nomor 1 ya dengan Market Share sekitar 37% selama Januari-Agustus 2024 secara retail. Apalagi kalau angkanya digabung dengan Veloz bisa mencapai 47%. Kontribusi penjualannya pun masih rutin berada di top 3 model penjualan terbanyak Toyota,” katanya kepada CNBC Indonesia dikutip Sabtu (28/9/2024).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pada bulan Agustus 2024 Toyota Avanza berada di posisi kedua mobil terlaris dengan penjualan 4.798 unit, di bawah Daihatsu Sigra yang menjual 4.905 unit.
Sebulan sebelumnya, Toyota Avanza kembali berada di posisi kedua mobil terlaris dengan penjualan 4.189 unit, lagi-lagi di bawah Daihatsu Sigra dengan penjualan 4.848 unit.
Jika menarik ke belakang, pada tahun 2023 lalu Toyota Avanza berada di posisi keempat dengan penjualan 66.460 unit. Sedangkan posisi pertama ditempati Toyota Kijang Innova yang menjual 66.460 unit.
“Sedangkan kalau berbicara posisinya di market secara overall juga masih rutin bersama Kijang Innova dan Calya berada di top 3 – top 5 model paling favorit di Indonesia,” ujar Anton.
Ia pun angkat bicara mengenai alasan tidak masuknya Avanza berada di posisi pertama. Padahal, sebelum pandemi Covid-19, selama belasan tahun Avanza selalu berada di posisi pertama mobil terlaris.
“Terkait mungkin kenapa tidak selalu berada di nomor 1 faktornya tentu beragam ya. Seperti sekarang hadir segmen baru seperti LCGC yang memang difokuskan kepada para First Buyer, maupun peningkatan kebutuhan mobilitas masyarakat akan kendaraan yang lebih besar dan naik ke segmen Medium MPV seperti Kijang Innova. Jadi bisa dikatakan opsinya lebih banyak sehingga masyarakat bisa menyesuaikan sesuai kebutuhannya masing-masing,” beber Anton.