Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyalonkan Pramono Anung-Rano Karno untuk memperebutkan kursi DKI 1 atau Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
Kedua paslon tersebut bukan orang baru di pemerintah pusat maupun daerah. Pramono Anung adalah Sekretaris Kabinet selama dua periode pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Sedangkan Rano Karno alias Si Doel adalah mantan Wakil Gubernur Banten periode 2012-2017, yang selanjutnya menjadi plt Gubernur setelah Ratu Atut terjerat kasus korupsi.
Profil Pramono Anung
Pramono Anung Wibowo lahir pada 11 Juni 1963 di Kediri, Jaw Timur. Pramono menghabiskan masa kecilnya di Kediri hingga tamat SMA.
Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Pwytan Daha Kediri dan melanjutkan ke jenjang menengah pertama di sekolah yang sama. Saat memasuki Sekolah Menengah Atas, Pramono bersekolah di SMA Negeri 1 Kediri.
Pramono muda yang sudah tamat SMA kemudian melanjutkan pendidikan sebagai sarjana di Teknik Pertambangan Institut Teknologi pada 1982 hingga 1988.
Dua tahun berselang setelah lulus sarjana, Pramono terbang ke Yogayakarta untuk mengambil Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada dan lulus pada 1992.
Pramono yang tidak pernah berhenti menimba ilmu kemudian berkuliah lagi pada 2010 untuk mengambil gelar Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran.
Perjalanan karir pria berusia 61 tahun ini dimulai sebagai pengusaha dan menduduki jabatan penting di berbagai perusahaan nasional.
Tercatat, Pramono pernah menjabat sebagai Direktur PT.Vietmindo Energitama pada 1979 sampai 1982. Kemudian di posisi yang sama, menjadi Direktur di PT Hanito Harum pada 1988-1996. Kemudian, ia menjabat sebagai Komisaris PT Yudhistira Haka Perkasa pada 1996 hingga 1999.
Setelah menduduki jabatan tertinggi di berbagai perusahaan, Pramono mulai masuk ke dunia politik, bergabung dengan PDIP hingga saat ini.
Pramono menduduki posisi penting di partai banteng tersebut seperti Wakil Sekjen DPP PDIP kemudian menjadi Sekretaris Jenderal PDIP pada 2005.
Karir Pramono di kancah perpoilitikan nasional, ia selalu terpilih menjadi anggota dewan dalam empat kali gelaran pemilihan umum (pemilu) pada 1999, 2004, 2009, dan 2014. Bahkan menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Pada 1999 dan 2004, Pramono menjadi anggota dewan dari daerah pemilihan atau Dapil jawa Timur V, Kemudian pada Pemilu 2009 dan 2014, ia maju sebagai calon legislatif di Dapil Jawa Timur VI.
Saat pemerintahan Joko Widodo, Pramono dua periode menduduki kursi Sekretaris Kabinet. Saat ini Pramono diusung oleh PDIP menjadi calon Gubernur.
Profil Rano Karno
Apa yang diomongin sama Babe Benyamin di film “Si Doel Anak Sekolahan” tampaknya bisa menjadi kenyataan jika paslon jagoan PDIP mampu menang.
Rano Karno atau dikenal sebagai Si Doel menjadi calon Wakil Gubernur Jakarta yang diusung oleh PDIP.
Meskipun namanya tenar di dunia hiburan Tanah Air, Rano Karno sudah masuk dunia politik sejak 1997. Rano Karno sudah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI pada periode 1997-2002 dari utusan Partai Golkar.
Ia kemudian menyalonkan diri menjadi Wakli Bupati Tangerang dan terpilih menjabat bersama Ismet Iskandar periode 2008-2013.
Belum kelar menjabat, Rano Karno bergabung dengan PDIP untuk diusung sebagai calon wakil gubernur Banten dengan Ratut Atut Chisyah. Pasangan ini pun menang sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten pada 2012-2017.
Pada 2015, Rano Karno diangkat menjadi Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut yang jadi tersangka tindak pidana korupsi.
Periode berikutnya, Rano Karno kembali maju bertarung di Banten bersama Embay Mulya Syarif. Sayangnya kalah dari pasangan Wahidin Halim-Andika Hazrumy.
Setelah gagal menduduki pucuk kepemimpinan Banten, Si Doel menjadi anggota legislatif Banten III pada 2019 dan duduk di Komisi X DPR RI membawahi bidang pendidikan, kepemudaan, olahraga, kebudayaan, dan sejarah.